Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Eritema Induratum Bazin pada Pasien Tuberkulosis Paru Miryana, Windy; Nurainiwati, Sri Adila; Hidayat, Taufiq; Moedjiwijono, Moedjiwijono
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol 26, No 1 (2014): BIKKK APRIL 2014
Publisher : Faculty Of Medicine Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.05 KB) | DOI: 10.20473/bikkk.V26.1.2014.1-5

Abstract

Latar belakang: Eritema induratum Bazin (EIB) atau yang disebut dengan Nodular Vaskulitis merupakan tuberkulosis kutis jenis tuberkulid, ditandai dengan erupsi nodular kronik pada tungkai bawah terutama menyerang wanita usia pertengahan. Eritema Induratum Bazin merupakan bentuk panikulitis lobular dengan vaskulitis. Gambaran klinis berupa nodul, nyeri, yang akan membentuk ulkus dan skar, bersifat kronis dan rekuren. Penyakit ini jarang dijumpai. Tujuan: Memaparkan kasus EIB pada pasien tuberkulosis paru yang merupakan kasus yang jarang ditemukan. Kasus: Wanita, 24 tahun dirujuk oleh dokter spesialis paru dengan keluhan luka dan nyeri pada kedua tungkai sejak 4,5 tahun yang lalu yang hilang timbul. Pemeriksaan dermatologis terdapat nodul dan plak eritematus, multipel, ireguler, ulkus multipel tertutup krusta kehitaman, dan skar atrofi. Pemeriksaan histopatologis menunjukkan adanya epitel histiosit, radang granulomatus dan vaskulitis. Tes Mantoux positif dan foto Thorax menunjukkan gambaran tuberkulosis paru. Penatalaksanaan: Pasien diberikan regimen obat anti tuberkulosis kategori I, yaitu Rifampisin 600 mg/hari,Isoniazide 300 mg/hari, Pirazinamide 1500 mg/hari dan Etambutol 800 mg/hari selama 2 bulan, dilanjutkan dengan Rifampisin 600 mg/hari dan Isoniazide 300 mg/hari selama 4 bulan berikutnya. Simpulan: Diagnosis EIB ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis ditunjang dengan pemeriksaan histopatologi. Sesuai hasil tes Mantoux dan foto thorax menunjukkan bahwa etiologi kasus ini berkaitan dengan tuberkulosis. Patogenesis EIB berkaitan dengan reaksi imun kompleks. Pasien diterapi dengan obat anti tuberkulosis dan memberikan hasil yang memuaskan setelah pengobatan selama 3 bulan. Kata kunci: Eritema induratum Bazin, panikulitis, tuberkulosis, obat anti tuberculosis.
Profil Spesies Candidapada Pasien Kandidiasis Oral dengan Infeksi HIV&AIDS Walangare, Tewu; Hidayat, Taufiq; Basuki, Santosa
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol 26, No 1 (2014): BIKKK APRIL 2014
Publisher : Faculty Of Medicine Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.055 KB) | DOI: 10.20473/bikkk.V26.1.2014.1-7

Abstract

Latar belakang:Sampai saat ini di Indonesia keberadaan spesies Candida non-albicanssebagai penyebab Kandidiasis Oral pada pasienHIV&AIDS belum banyak diteliti. Spesies ini dapat menyebabkan masalah pada penatalaksanaanya.Tujuan: Mengetahui profil spesies Candidadan jumlah sel CD4 pada pasien kandidiasis oral dengan infeksi HIV&AIDS Metode:Desain penelitian adalah deskriptif observasional potong lintang. Penelitian dilakukan selama tigabulan mulai Juli2012 di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang. Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan pasien didapatkan jumlah sampel sebesar dua puluh tujuhsubjekpenelitian yang terdiri dari delapan belas pria dan sembilan wanita. Identifkasi spesies Candidadengan tigametode yaitu kultur Cornmeal Tween80, uji fermentasi karbohidrat, dan kultur media CHROMagar Candida. Penentuan jumlah sel CD4 dengan metode flowcytometri.Hasil: Ditemukan spesies C. albicans88,8%,C.glabrata 7,4%, dan C.tropicalis 3,8%. Perbandingan C.albicansdan C. non-albicanssebesar 8:1. Jumlah sel CD4 pada rentang 1-285 sel/mm3. Jumlah sel CD 4 terbanyak pada kelompok < 200 sel/mm3 85,2%diikuti kelompok CD4 200-350 sel/mm3 14,8%. Jenis Spesies pada kelompok CD4 < 200 sel/mm3 adalah C.albicans, C.glabarata, dan C.tropicalis. Kelompok CD4 200-350 sel/mm3 spesies C.albicansdan C.glabrata.Simpulan: Pada penelitian ini C.albicansmerupakan spesies terbanyak yang ditemukan pada pasien Kandididasis oral dengan infeksi HIV&AIDS. Kata Kunci:kandidiasis oral, spesies Candida, HIV&AIDS.